https://nutriciaprofessional.id/nutrisi-awal-kehidupan/alergi/alergi-protein-susu-sapi/strategi-diagnosis
227
strategi-diagnosis
Strategi Diagnosis
Dengan strategi diagnosis yang tepat, kita bisa mendeteksi alergi protein susu sapi dengan lebih awal dan dukung tumbuh kembang anak.2
Tahap 1
Validasi Gejala
Tahap 2
Lakukan Diagnosis
Tahap 3
Pastikan Diagnosis
Tahap 1
Validasi Gejala
Mengetahui dan mencari gejala dan tanda alergi protein susu sapi sangat penting dalam penegakan diagnosis. Menanyakan gejala yang timbul, waktu terakhir mengonsumsi susu, kapan gejala tersebut muncul berulang, status riwayat atopi termasuk riwayat keluarga dengan kondisi atopi perlu digali lebih dalam.1,19 Sebuah studi menunjukkan pentingnya untuk menggali riwayat atopi dalam keluarga karena berhubungan dengan prevalensi alergi susu sapi yang lebih tinggi.4
Tahap 2
Lakukan Diagnosis
Beberapa prosedur dapat dilakukan untuk membedakan berbagai jenis alergi protein susu sapi namun tidak satu pun dari prosedur tersebut dapat memberikan diagnosis tegak. Pendekatan diagnosis menggunakan eliminasi makanan yang mengandung protein susu sapi yang diikuti dengan uji provokasi makanan merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan diagnosis dan dianggap sebagai prosedur baku emas.3,4
Pemeriksaan IgE spesifik (uji tusuk kulit/IgE RAST) untuk mendukung penegakan diagnosis dapat dilakukan pada alergi susu sapi yang diperantarai IgE, dan untuk diagnosis pasti dapat dilakukan uji eliminasi dan provokasi. Sedangkan pendekatan diagnosis untuk alergi susu sapi yang diperantarai non IgE adalah dengan adanya riwayat alergi terhadap protein susu sapi, diet eliminasi, uji provokasi makanan, dan kadang-kadang dibutuhkan pemeriksaan tambahan seperti endoskopi dan biopsi.5
Klik Untuk Download PDF Penjelasan Metode Diagnosis
Uji eliminasi dan provokasi masih merupakan baku standar untuk diagnosis alergi susu sapi.
- Eliminasi protein susu sapi dari diet si kecil selama 2-4 minggu
- Provokasi dengan protein susu sapi. Jika hasil positif, maka si kecil dapat dinyatakan alergi protein susu sapi
Tahap 3
Pastikan Diagnosis
Menggunakan Uji Eliminasi & Provokasi5
Tenaga kesehatan bisa memastikan lagi bahwa diagnosis alergi protein susu sapi sudah tepat atau tidak. Mengikuti rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia pada tahun 2014 berikut diagram Tata Laksana Alergi Susu Sapi:
Klik Untuk Download Diagram Tata Laksana Alergi Susu Sapi
1. National Institute for Health and Care Excellence N. Cow’s milk allergy in children. National Institute for Health and Care Excellence (NICE); 2019.
2. ASCIA. Food Allergy Clinical Update for Dietitians. 2017.
3. Robbins KA, Wood RA, Keet CA. Milk allergy is associated with decreased growth in US children. Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2014;134(6):1466-8. e6.
4. Walsh J, Meyer R, Shah N, Quekett J, Fox AT. Differentiating milk allergy (IgE and non-IgE mediated) from lactose intolerance: understanding the underlying mechanisms and presentations. British Journal of General Practice. 2016;66(649):e609-e11.
5. Sumadiono. WASPADAI ALERGI SUSU SAPI PADA BAYI: Indonesian Pediatric society; 2013 [
6. Koletzko S, Niggemann B, Arató A, Dias J, Heuschkel R, Husby S, et al. Diagnostic approach and management of cow's-milk protein allergy in infants and children: ESPGHAN GI Committee practical guidelines. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition. 2012;55(2):221-9.
7. Burks W, Ballmer-Weber BK. Food allergy. Molecular Nutrition & Food Research. 2006;50(7):595-603.
8. Høst A. Frequency of cow's milk allergy in childhood. Annals of Allergy, Asthma & Immunology. 2002;89(6):33-7.
9. Scurlock AM, Lee LA, Burks AW. Food allergy in children. Immunology and allergy clinics of North America. 2005;25(2):369-88, vii.
10. Vandenplas Y, Brueton M, Dupont C, Hill D, Isolauri E, Koletzko S, et al. Guidelines for the diagnosis and management of cow’s milk protein allergy in infants. Archives of disease in childhood. 2007;92(10):902-8.
11. Park YW, Haenlein GF. Milk and dairy products in human nutrition: production, composition and health: John Wiley & Sons; 2013.
12. Indonesia IDAI. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi. Jakarta: IDAI. 2014.
13. Caffarelli C, Baldi F, Bendandi B, Calzone L, Marani M, Pasquinelli P. Cow's milk protein allergy in children: a practical guide. Italian journal of pediatrics. 2010;36(1):1-7.
14. Elsas L, Langley S, Steele E, Evinger J, Fridovich-Keil J, Brown A, et al. Galactosemia: a strategy to identify new biochemical phenotypes and molecular genotypes. American journal of human genetics. 1995;56(3):630.
15. Torkaman M, Amirsalari S, Saburi A, Afsharpaiman S, Kavehmanesh Z, Beiraghdar F, et al. Cow's milk protein allergy in infants and their response to avoidance. Journal of clinical and diagnostic research. 2012;6(4 SUPP):615-8.
16. Saarinen KM, Pelkonen AS, Mäkelä MJ, Savilahti E. Clinical course and prognosis of cow's milk allergy are dependent on milk-specific IgE status. Journal of allergy and clinical immunology. 2005;116(4):869-75.
17. Meyer R, Venter C, Fox AT, Shah N. Practical dietary management of protein energy malnutrition in young children with cow’s milk protein allergy. Pediatric allergy and immunology. 2012;23(4):307-14