Gizi Kurang dan atau Gizi Buruk

Gizi kurang dan gizi buruk pada awal kehidupan dapat memicu infeksi yang menyebabkan metabolisme basal meningkat dan nafsu makan menurun, sehingga akan memengaruhi status gizi anak. Dalam jangka pendek akan berdampak pada keterlambatan perkembangan anak, bahkan menyebabkan IQ anak lebih rendah. Sedangkan dalam jangka panjang berisiko perawakan pendek dan stunting. Anak dengan undernutrisi memerlukan nutrisi berupa formula tinggi kalori agar dapat mencapai target kejar tumbuh yang diharapkan. Pelajari strategi intervensi nutrisi untuk anak gizi kurang dan atau gizi buruk di sini.

Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal di masa kanak-kanak sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang. Sayangnya, tidak semua anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan1.  Diperkirakan 80 persen dari 165 juta anak stunting, berada di Afrika, Asia Selatan dan negara berkembang.  Anak-anak yang mengalami gagal tumbuh pada masa bayi, setidaknya 3 bulan pertama kehidupannya, akan mengalami pertumbuhan yang terbatas pada usia anak-anak dan sekolah2.

Gangguan tumbuh dapat diklasifikasikan menjadi kasus organik, non organik dan campuran. Gangguan tumbuh organik terjadi pada kurang dari 5% kasus, karena gangguan akut atau kronis yang mengganggu penyerapan nutrisi seperti bibir sumbing, malabsorpsi akibat cystic fibrosis, sindrom usus pendek (short gut syndrome), cerebral palsy, kanker atau penyakit liver. Gangguan tumbuh non organik berkaitan dengan asupan yang tidak memadai tanpa gangguan organik, contohnya karena pengaruh lingkungan, kemiskinan, kurangnya stimulus, teknik pemberian makan, atau alasan psikologis. Kasus organik dan non organik dapat timpang tindih dan menyebabkan gangguan tumbuh kasus campuran. 1,2

Apa pun penyebab pertumbuhan yang tidak memadai, memastikan bayi atau anak mendapatkan cukup nutrisi yang tepat sangat penting. Penyaringan nutrisi dan pemantauan pertumbuhan penting dilakukan untuk mendeteksi gejala gangguan pertumbuhan sejak dini dan menerima dukungan nutrisi yang tepat untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.1

Pada 2006 WHO meluncurkan standar pertumbuhan baru untuk anak-anak terlepas dari etnis, status sosial dan cara makan. Lima tahun setelah diluncurkan setidaknya 125 negara telah mengadopsi standar tersebut untuk menilai pertumbuhan fisik anak-anak. Berdasarkan data kurva pertumbuhan WHO, prevalensi tinggi anak yang normal dan cukup gizi harus sesuai dengan usia dan berat badan mereka. Kurva pertumbuhan ini memonitor perubahan pertumbuhan yang cepat pada awal masa kanak-kanak. 3 IDAI telah menetapkan untuk skrining pertumbuhan anak dengan umur sampai 5 tahun dapat menggunakan kurva pertumbuhan WHO. 4
Standar Pertumbuhan Anak WHO terdiri dari 3:
1. Indikator pertumbuhan yang dicapai (0– 60 bulan): berat badan untuk usia, panjang / tinggi untuk-usia, berat badan-panjang/tinggi, BMI-usia, lingkar kepala-usia, lingkar lengan-usia, triceps lipatan kulit- usia, dan lipatan kulit subskapular.
2. Indikator kecepatan pertumbuhan (0-24 bulan): kecepatan berat tergantung pada usia ( interval 1-,  2-, 3-, 4- dan 6- bulan), kecepatan panjang tergantung pada usia (interval 2-, 3-, 4- dan 6- bulan), dan kecepatan lingkar kepala tergantung pada usia (interval 2-, 3, 4- dan 6- bulan).
3. Pencapaian untuk 6 milestone pengembangan motorik (0–60 bulan): duduk tanpa penyangga, tangan dan lutut merangkak, berdiri dengan bantuan, berjalan dengan bantuan, berdiri sendiri, dan berjalan sendiri

Artikel Gizi Kurang dan atau Gizi Buruk